Meningkatkan Rasa Ingin Tahu Anak: Pondasi Pembelajaran Seumur Hidup


Rasa ingin tahu adalah dorongan alami yang dimiliki setiap anak. Ini adalah fondasi dari eksplorasi, pembelajaran, dan kreativitas. Dengan memahami dan mendukung rasa ingin tahu anak, kita dapat membantu mereka menjadi pembelajar seumur hidup yang mandiri dan antusias.

Kisah Nabi Ibrahim :


وَإِذْ قَالَ إِبْرَاهِيمُ رَبِّ أَرِنِي كَيْفَ تُحْيِي الْمَوْتَىٰ ۖ قَالَ أَوَلَمْ تُؤْمِنْ ۖ قَالَ بَلَىٰ وَلَٰكِنْ لِيَطْمَئِنَّ قَلْبِي ۖ قَالَ فَخُذْ أَرْبَعَةً مِنَ الطَّيْرِ فَصُرْهُنَّ إِلَيْكَ ثُمَّ اجْعَلْ عَلَىٰ كُلِّ جَبَلٍ مِنْهُنَّ جُزْءًا ثُمَّ ادْعُهُنَّ يَأْتِينَكَ سَعْيًا ۚ وَاعْلَمْ أَنَّ اللَّهَ عَزِيزٌ حَكِيمٌ

“Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata, “Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang mati.” Allah berfirman, “Belum percayakah engkau?” Dia (Ibrahim) menjawab, “Aku percaya, tetapi agar hatiku tenang (lebih mantap dan yakin).” Dia (Allah) berfirman, “Kalau begitu ambillah empat ekor burung, lalu cincanglah olehmu kemudian letakkan di atas masing-masing bukit satu bagian, kemudian panggillah mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera.” Ketahuilah bahwa Allah Maha Perkasa, Maha Bijaksana.” (Q.S. Al-Baqarah [2]: 260)

Peran Rasa Ingin Tahu dalam Perkembangan Anak

Rasa ingin tahu adalah mesin penggerak di balik pertanyaan "mengapa?", "bagaimana?", dan "apa?". Ketika anak memiliki rasa ingin tahu yang kuat, mereka secara aktif mencari informasi, memecahkan masalah, dan membuat koneksi antara berbagai konsep. Ini tidak hanya meningkatkan pengetahuan mereka, tetapi juga mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan kemampuan untuk beradaptasi dengan situasi baru.

Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang memiliki rasa ingin tahu yang tinggi cenderung memiliki:

  • Prestasi akademis yang lebih baik: Mereka lebih termotivasi untuk belajar dan berpartisipasi di kelas.
  • Keterampilan sosial-emosional yang lebih kuat: Mereka lebih empati dan terbuka terhadap pengalaman dan perspektif baru.
  • Resiliensi yang lebih tinggi: Mereka lebih mampu mengatasi tantangan karena mereka melihatnya sebagai kesempatan untuk belajar, bukan sebagai hambatan.

Strategi Mengembangkan Rasa Ingin Tahu Anak

Untuk menumbuhkan rasa ingin tahu anak, orang tua dan pendidik perlu menciptakan lingkungan yang mendukung dan merangsang:

  • Mendorong Pertanyaan: Jangan pernah meremehkan pertanyaan anak, sekecil apa pun itu. Tanggapi dengan sabar dan antusias. Jika Anda tidak tahu jawabannya, katakanlah "Itu pertanyaan yang bagus! Mari kita cari jawabannya bersama."
  • Menyediakan Berbagai Pengalaman: Beri anak kesempatan untuk menjelajahi dunia nyata. Kunjungi museum, perpustakaan, taman, atau bahkan hanya mengamati serangga di halaman belakang. Pengalaman ini memberikan konteks nyata untuk apa yang mereka pelajari di sekolah.
  • Memberikan Ruang untuk Eksplorasi Mandiri: Biarkan anak bermain dengan bebas dan tanpa instruksi yang ketat. Biarkan mereka bereksperimen dengan bahan-bahan sederhana, seperti air, pasir, atau balok, untuk menemukan cara kerjanya sendiri. Ini membangun rasa kepemilikan dan kontrol atas pembelajaran mereka.
  • Menghubungkan Pembelajaran dengan Minat Anak: Jika anak tertarik pada dinosaurus, gunakan minat itu untuk mengajarkan tentang biologi, geologi, dan sejarah. Pembelajaran yang terhubung dengan minat pribadi anak akan terasa lebih relevan dan menyenangkan.

Kesimpulan :

Rasa ingin tahu adalah karunia yang harus dipelihara, bukan diabaikan. Dengan menjadi mitra dalam perjalanan penemuan anak, kita tidak hanya membantu mereka tumbuh menjadi individu yang cerdas, tetapi juga menanamkan cinta belajar yang akan bertahan seumur hidup.An.

KKGMI Beji Bekali Guru dengan Pembelajaran Inovatif Berbantu AI

Beji, Radar MIN 1 Pasuruan :  Kelompok Kerja Guru Madrasah Ibtidaiyah (KKGMI) Kecamatan Beji, Kabupaten Pasuruan, kembali menunjukkan komitmennya dalam memajukan kualitas pendidikan. Bertempat di MIN 1 Pasuruan, KKGMI menggelar workshop yang berfokus pada empat pilar pendidikan modern: Pembelajaran Mendalam, Kurikulum Berbasis Cinta, Pendidikan Perubahan Iklim, dan Madrasah Ramah Anak. Acara ini bertujuan membekali para guru agar mampu beradaptasi dengan tantangan pendidikan masa kini.


Workshop yang digelar di Jalan Hasan Munadi No. 08 Banggle Beji ini mendapat sambutan baik. Kepala MIN 1 Pasuruan, yang menjadi tuan rumah, menyampaikan dukungan penuhnya. Ia berharap kegiatan ini dapat menjadi wadah bagi para guru untuk terus mengembangkan diri dan mengaplikasikan ilmu yang didapat untuk menciptakan lingkungan belajar yang lebih baik.

"Guru harus terus belajar, memperbarui pengetahuan, dan meningkatkan keterampilannyan dengan ditunjang AI" ujar Ketua KKGMI Beji, Bapak Miftahul Jinan, S.Ag. dalam sambutannya. Ia menekankan bahwa seorang guru harus menjadi pembelajar sejati agar bisa mendidik siswa dengan metode yang relevan dan efektif.

Dengan materi yang disampaikan oleh para narasumber, para peserta diajak untuk memahami pentingnya menciptakan madrasah yang tidak hanya fokus pada kecerdasan akademis, tetapi juga pada pembentukan karakter siswa, kepedulian terhadap lingkungan, serta suasana belajar yang penuh kasih sayang dan aman bagi anak. Workshop ini diharapkan dapat menginspirasi para guru untuk menerapkan pendekatan-pendekatan inovatif tersebut di madrasah masing-masing.Mut.

KKGMI Kecamatan Beji Gelar Workshop untuk Guru Madrasah yang Inovatif


Beji, Pasuruan – Kelompok Kerja Guru Madrasah Ibtidaiyah (KKGMI) Kecamatan Beji, Kabupaten Pasuruan, mengadakan workshop yang berfokus pada empat topik penting dalam dunia pendidikan: Pembelajaran Mendalam, Kurikulum Berbasis Cinta, Pendidikan Perubahan Iklim, dan Madrasah Ramah Anak. Acara ini diselenggarakan dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas dan kompetensi para guru di wilayah Beji.

Kegiatan ini bertempat di MI. Al Ishlah, yang beralamat di Raya Pandaan - Bangil No. 256, Kolursari, Sidowayah, Beji, Pasuruan. Sambutan hangat diberikan oleh Kepala MI. Al Ishlah, Ustaz Komaruddin Malik, yang menyatakan dukungan penuhnya terhadap acara ini. Ia berharap workshop ini dapat memberikan wawasan baru dan semangat bagi para guru.

                   

Sementara itu, Ketua KKGMI Kecamatan Beji, Bapak Miftahul Jinan, S.Ag., dalam sambutannya menekankan pentingnya peran guru sebagai pembelajar sepanjang hayat. "Seorang guru harus selalu belajar dan memperbarui pengetahuannya, serta terus meningkatkan keterampilan agar dapat memberikan pendidikan terbaik bagi anak didiknya," tegas beliau.

Melalui workshop ini, KKGMI Beji berharap para guru dapat mengimplementasikan materi yang didapat untuk menciptakan lingkungan belajar yang lebih dinamis, penuh kasih sayang, dan peduli terhadap isu-isu global, sekaligus mewujudkan madrasah yang benar-benar ramah bagi anak-anak. Salah satu peserta ibu Erni dari MIHU 1 Kenep Beji menyatakan puas dan senang mendapatkan  penetahuan baru.

MIN 1 Pasuruan Gelar Apel Peringatan Hari Pramuka ke-64, Kepala Madrasah: Pramuka Harus Siap dan Kuat

 



PASURUAN – Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1 Pasuruan mengadakan apel peringatan Hari Pramuka ke-64 dengan khidmat pada hari Kamis, 14 Agustus 2025. Acara yang dihadiri oleh seluruh siswa, guru, dan staf madrasah ini dipimpin langsung oleh Kepala MIN 1 Pasuruan, Bapak Abdul Qodir, M.Pd.

Dalam amanatnya, Bapak Abdul Qodir menyampaikan pentingnya nilai-nilai kepramukaan dalam membentuk karakter siswa. Beliau menekankan bahwa semangat Dasa Darma Pramuka harus diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. "Pramuka harus siap dan kuat dalam menghadapi berbagai keadaan," tegasnya.

Pesan ini bukan hanya ditujukan untuk menghadapi tantangan fisik, tetapi juga mental dan spiritual. Bapak Abdul Qodir berharap, melalui kegiatan Pramuka, siswa-siswi MIN 1 Pasuruan dapat menjadi pribadi yang mandiri, disiplin, berjiwa sosial, dan memiliki mental baja dalam menghadapi masa depan.

Acara apel ditutup dengan berbagai pertunjukan yang menampilkan kebolehan para anggota Pramuka MIN 1 Pasuruan, menambah semarak peringatan Hari Pramuka tahun ini.

MIN 1 Pasuruan Tunjuk Koordinator Tahfidz Baru Demi Tingkatkan Kualitas Hafalan Al-Qur'an Siswa

PASURUAN – Dalam upaya terus meningkatkan kualitas program Tahfidz Al-Qur'an, Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1 Pasuruan secara resmi menunjuk koordinator Tahfidz yang baru. Pengukuhan ini dilaksanakan pada Kamis, 14 Agustus 2025, yang dipimpin langsung oleh Kepala MIN 1 Pasuruan, Bapak Abdul Qodir, M.Pd.

Langkah ini diambil sebagai bentuk komitmen madrasah untuk menjadikan program Tahfidz lebih terstruktur dan efektif. Bapak Abdul Qodir, M.Pd., menyampaikan bahwa dengan adanya koordinator khusus, diharapkan bimbingan dan pendampingan kepada para siswa penghafal Al-Qur'an bisa lebih terfokus. "Kami ingin memastikan setiap anak mendapatkan perhatian maksimal. Koordinator baru ini akan bertugas merancang metode pembelajaran yang inovatif dan mengevaluasi perkembangan hafalan siswa secara berkala," jelas beliau.

Penunjukan koordinator baru ini disambut baik oleh para guru dan wali murid, yang berharap program Tahfidz di MIN 1 Pasuruan akan semakin maju. Dengan struktur yang lebih solid, madrasah optimis dapat mencetak generasi yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga memiliki karakter Qur'ani yang kuat.

MIN 1 Pasuruan Gelar Persiapan Intensif untuk Ajang OMI

 

PASURUAN – Menjelang pelaksanaan Olimpiade Madrasah Indonesia (OMI), Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1 Pasuruan mengadakan persiapan intensif pada hari Kamis, 14 Agustus 2025. Acara ini dipimpin langsung oleh Kepala MIN 1 Pasuruan, Bapak Abdul Qodir, M.Pd., dengan tujuan utama untuk memastikan kesiapan mental dan akademis seluruh siswa yang akan berkompetisi.

Dalam kegiatan yang berlangsung di aula madrasah, Bapak Abdul Qodir memberikan motivasi dan arahan strategis kepada para peserta didik. Beliau menekankan pentingnya kerja keras, ketekunan, dan rasa percaya diri sebagai modal utama untuk meraih prestasi. "Persiapan ini bukan hanya tentang mengasah kemampuan akademik, tetapi juga tentang membangun karakter juara. Saya yakin anak-anak kami memiliki potensi besar untuk mengharumkan nama madrasah," ujar Bapak Abdul Qodir di hadapan para siswa dan guru pembimbing.

Persiapan ini melibatkan serangkaian kegiatan, mulai dari bimbingan materi, simulasi soal, hingga sesi coaching untuk membangun semangat juang. Seluruh guru dan staf pengajar turut andil dalam memastikan setiap siswa mendapatkan dukungan penuh agar mereka dapat tampil optimal. Dengan adanya persiapan matang ini, diharapkan para siswa MIN 1 Pasuruan dapat bersaing dengan baik dan meraih hasil terbaik di ajang OMI mendatang.Ta.



Beji,  Kabupaten Pasuruan 13 Agustus 2025 – Kelompok Kerja Guru Madrasah Ibtidaiyah (KKGMI) Kecamatan Beji, Kabupaten Pasuruan, mengadakan workshop inovatif yang berfokus pada empat pilar pendidikan modern: Pembelajaran Mendalam, Kurikulum Berbasis Cinta, Pendidikan Perubahan Iklim, dan Madrasah Ramah Anak. Acara ini bertujuan untuk membekali para guru dengan pengetahuan dan keterampilan terkini dalam menghadapi tantangan pendidikan di era global.

Workshop ini dibuka dengan sambutan hangat dari Ketua KKGMI Kecamatan Beji, Bapak Miftahul Jinan, S.Ag. Dalam sambutannya, beliau menekankan pentingnya peran guru sebagai pembelajar sejati. "Guru harus terus belajar dan memperbarui pengetahuannya, serta meningkatkan keterampilannya agar tidak tertinggal oleh perkembangan zaman," ujar Bapak Miftahul Jinan. Ia juga berharap para guru dapat mengaplikasikan ilmu yang didapat dari workshop ini di madrasah masing-masing.

Kepala Madrasah Ibtidaiyah (MI) Tarbiyatus Shibyan, bapak Muhammad Dawud yang menjadi tuan rumah acara, menyambut baik kegiatan ini. "Kami sangat mendukung dan mewujudkan inisiatif KKGMI Beji dalam menyelenggarakan workshop yang sangat relevan ini. Semoga acara ini berjalan dengan lancar dan memberikan manfaat besar bagi seluruh peserta," tuturnya.


Narasumber yang hadir adalah dua pakar pendidikan, yaitu Dra. Choyatin Nasucha, M.Pd. dan Dra. Nur Cholifah, M.Pd. Keduanya secara bergantian memberikan materi yang interaktif dan aplikatif. Para peserta tampak antusias mengikuti setiap sesi, terutama saat mendiskusikan implementasi kurikulum berbasis cinta dan pendidikan perubahan iklim di kelas.

Melalui workshop ini, KKGMI Kecamatan Beji berharap para guru madrasah dapat menciptakan lingkungan belajar yang lebih inspiratif, peduli lingkungan, dan ramah anak, sehingga mampu mencetak generasi yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga memiliki karakter kuat dan kepedulian sosial yang tinggi.An.

FGD Tim KUB Kanwil Kemenag Jatim: Peran Strategis Pokja KKG-MGMP dalam Mewujudkan Kerukunan Umat Beragama

SURABAYA – Tim Kerukunan Umat Beragama (KUB) Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Provinsi Jawa Timur menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) yang berfokus pada peran dan fungsi Pokja KKG-MGMP Pendidikan Agama, Pokja Pengawas, dan Pokja Penyuluh. Kegiatan yang berlangsung selama dua hari, dari tanggal 12 hingga 13 Agustus 2025, ini diadakan di Best Western Papilio Hotel Surabaya.

Acara dibuka secara resmi oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur, Dr. H. Akhmad Sruji Bakhtiar, M.Pd.I. Dalam sambutannya, beliau menekankan pentingnya kegiatan FGD ini sebagai langkah strategis dalam membentuk individu yang mampu "mensakralkan Penciptanya." Menurutnya, kemampuan ini menjadi kunci dalam mewujudkan kerukunan di tengah masyarakat.

 

"Manusia yang mampu mensakralkan Penciptanya dan Ciptaannya, maka akan menjadikan kerukunan di tengah-tengah masyarakat kita," ujar Dr. Akhmad Sruji Bakhtiar. Beliau juga menjelaskan bahwa "mensakralkan" merupakan proses menata hati yang mencakup rasa, pikiran, dan tindakan.

Dukungan penuh terhadap kegiatan ini disampaikan oleh Ketua Pokja KKG-MGMP Pendidikan Agama Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Timur, Abdul Qodir. Kepala MIN 1 Pasuruan ini optimis bahwa FGD ini akan meningkatkan semangat serta memperkuat peran dan fungsi Pokja KKG-MGMP dalam menjalankan tugasnya.

Kegiatan FGD yang diikuti oleh para anggota pokja dari berbagai daerah di Jawa Timur ini ditutup secara resmi oleh Kepala Bagian Tata Usaha (Kabag TU) Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Timur, H. Syaikhul Hadi, S.Ag., M.Fil.I.

Penjaringan Kelas KSM - OMI di MIN 1 Pasuruan


Beji_ MIN 1 Pasuruan antusias dan selektif terhadap ekstrakurikuler yang berbasis knowledge atau science. Terbukti pada kegiatan pelaksanaan penjaringan siswa untuk kelas  KSM (Kompetisi Sains Madrasah) yang sekarang tahun 2025 ganti istilah menjadi OMI (Olimpiade Madrasah Indonesia) pada mata pelajaran Matematika dan Sains (yang sekarang resmi diganti IPAS). 

Kegiatan ini didukung penuh oleh pemegang kebijakan bapak Abdul Qodir, S.Pd.I, M.Pd beliau sangat responsif dan memberi peluang kepada guru pembina dan pembimbing untuk berkolaborasi bersama orang tua murid, update terhadap perkembangan dan hal baru yang positif. 

Kegiatan Penjaringan Kelas KSM / OMI telah berhasil dilaksanakan, dengan antusiasme tinggi dari seluruh murid kelas 4A, 4B sampai kelas 4E yang berjumlah kurang lebih 150 murid.  Kegiatan yang berlangsung dalam tiga tahap ini merupakan langkah strategis madrasah untuk menjaring bibit unggul yang memiliki potensi luar biasa di bidang sains dan matematika.

Kegiatan penjaringan ini memiliki tujuan utama dan mulia, yaitu untuk mengidentifikasi murid yang memiliki kemampuan dan minat yang kuat sesuai dengan bidangnya dan memetakan murid yang memiliki kompetensi bidang kognitif atau science. Selain itu, adanya kompetisi yang sehat di antara para peserta diharapkan dapat memacu mereka untuk lebih giat belajar dan fokus dalam berbagai lomba, baik itu KSM atau OMI, Olimpiade Sains Nasional (OSN), Olimpiade Erlangga, dan kompetisi lainnya.

Tahap pertama, dimulai dengan seleksi umum, di mana seluruh siswa kelas 4A sampai 4E berkesempatan untuk menunjukkan kemampuan dasarnya mereka didampingi oleh walikelas masing-masing. Dari seleksi ini, puluhan siswa terbaik kemudian maju ke tahap kedua yang lebih menantang. 

Tahap kedua, penjaringan langsung bersama TIM KSM, soal-soal yang diberikan mulai berfokus pada materi yang lebih mendalam dan membutuhkan analisis lebih tajam, yang diikuti oleh kurang lebih 110 murid. Mereka yang tidak dapat hadir pada tes tahap 2, dapat mengikuti ujian susulan yang telah difasilitasi oleh TIM .

Berikut tes susulan Tahap 2 yang difasilitasi oleh TIM.

Tahap ketiga, merupakan tahap akhir menjadi penentu akhir, di mana para peserta menunjukkan performa terbaik mereka di hadapan tim penilai. Semangat juang dan kegigihan para siswa terlihat jelas selama proses seleksi. Mereka tidak hanya berkompetisi untuk menjadi yang terbaik, tetapi juga saling memotivasi dan belajar satu sama lain.

Kepala Madrasah bapak Abdul Qodir, S.Pd.I, M.Pd., menyatakan apresiasinya terhadap semangat para siswa. “Kami sangat bangga melihat antusiasme dan kerja keras anak-anak. Melalui kelas KSM ini, kami berharap dapat melahirkan generasi penerus bangsa yang tidak hanya cerdas, tetapi juga memiliki mental kompetisi yang kuat dan siap bersaing di tingkat nasional maupun internasional,” ujarnya.

Siswa yang lolos dari penjaringan ini akan mengikuti bimbingan intensif dalam Kelas KSM, di mana mereka akan mendapatkan materi tambahan, latihan soal, dan strategi khusus untuk menghadapi berbagai kompetisi. Dengan bimbingan yang terarah, diharapkan mereka dapat meraih prestasi gemilang dan membawa nama baik madrasah di kancah olimpiade sains.Fz

KKGMI Kecamatan Beji Menggelar Workshop Pembelajaran Mendalam dan Inovatif

 


Beji, Kabupaten Pasuruan – Kelompok Kerja Guru Madrasah Ibtidaiyah (KKGMI) Kecamatan Beji, Kabupaten Pasuruan, mengadakan workshop inovatif yang berfokus pada empat pilar pendidikan modern: Pembelajaran Mendalam, Kurikulum Berbasis Cinta, Pendidikan Perubahan Iklim, dan Madrasah Ramah Anak. Acara ini bertujuan untuk membekali para guru dengan pengetahuan dan keterampilan terkini dalam menghadapi tantangan pendidikan di era global.



Workshop ini dibuka dengan sambutan hangat dari Ketua KKGMI Kecamatan Beji, Bapak Miftahul Jinan, S.Ag. Dalam sambutannya, beliau menekankan pentingnya peran guru sebagai pembelajar sejati. "Guru harus terus belajar dan memperbarui pengetahuannya, serta meningkatkan keterampilannya agar tidak tertinggal oleh perkembangan zaman," ujar Bapak Miftahul Jinan. Ia juga berharap para guru dapat mengaplikasikan ilmu yang didapat dari workshop ini di madrasah masing-masing.

Kepala Madrasah Ibtidaiyah (MI) Miftahul Ulum Gunungsari, bapak Abdul Hamid, M.Pd.I yang menjadi tuan rumah acara, menyambut baik kegiatan ini. "Kami sangat mendukung inisiatif KKGMI Beji dalam menyelenggarakan workshop yang sangat relevan ini. Semoga acara ini berjalan dengan lancar dan memberikan manfaat besar bagi seluruh peserta," tuturnya.

Narasumber yang hadir adalah dua pakar pendidikan, yaitu Dra. Choyatin Nasucha, M.Pd. dan Dra. Nur Cholifah, M.Pd. Keduanya secara bergantian memberikan materi yang interaktif dan aplikatif. Para peserta tampak antusias mengikuti setiap sesi, terutama saat mendiskusikan implementasi kurikulum berbasis cinta dan pendidikan perubahan iklim di kelas.

Melalui workshop ini, KKGMI Kecamatan Beji berharap para guru madrasah dapat menciptakan lingkungan belajar yang lebih inspiratif, peduli lingkungan, dan ramah anak, sehingga mampu mencetak generasi yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga memiliki karakter kuat dan kepedulian sosial yang tinggi.An.

MIN 1 PASURUAN Ikut Meriahkan Jalan Sehat Kecamatan Beji di Candi Gununggangsir


BEJI - Seluruh guru Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1 Pasuruan mengikuti kegiatan Jalan Sehat (JJS) yang digelar oleh Kecamatan Beji pada Sabtu, 9 Agustus 2025. Acara ini berlangsung meriah di sekitar lokasi Candi Gununggangsir, salah satu situs bersejarah yang ada di Kecamatan Beji.

Jalan sehat ini diikuti oleh ratusan peserta dari berbagai instansi dan sekolah di wilayah Kecamatan Beji. Para guru MIN 1 Pasuruan terlihat antusias mengikuti rute yang telah ditentukan, sambil menikmati keindahan alam dan suasana pedesaan yang asri.

Kepala MIN 1 Pasuruan, Abdul Qodir, turut hadir mendampingi para korbid dan seluruh guru. Dalam sambutannya, Bapak Qodir menyampaikan pentingnya kegiatan seperti ini untuk mempererat tali silaturahmi antarwarga sekolah dan masyarakat.


"Dengan JJS di lokasi Candi Gununggangsir ini, kita tidak hanya berolahraga, tetapi juga bisa lebih mengenal dan mencintai budaya kita sendiri," ujar Bapak Qodir. Ia menambahkan bahwa kegiatan ini menjadi kesempatan bagi para guru untuk menyegarkan pikiran dan kembali bersemangat dalam mendidik siswa.

Kegiatan jalan sehat ditutup dengan pengundian berbagai hadiah menarik (doorprize) dan hiburan, menambah semarak acara pada pagi hari itu. Partisipasi aktif MIN 1 Pasuruan dalam acara ini menunjukkan komitmen sekolah dalam mendukung program-program pemerintah daerah dan berperan aktif dalam kehidupan sosial masyarakat.