Istighosah adalah salah satu tradisi spiritual dalam Islam, khususnya di Indonesia, yang seringkali disamakan dengan doa. Namun, ada perbedaan mendasar. Istighosah secara harfiah berarti "memohon pertolongan" atau "minta bantuan" kepada Allah SWT saat sedang dalam kesulitan atau bencana. Kegiatan ini biasanya dilakukan secara berjamaah, di mana umat Islam berkumpul untuk bersama-sama melafalkan zikir, shalawat, dan doa dengan harapan Allah SWT akan memberikan kemudahan dan jalan keluar dari masalah yang dihadapi.
Perbedaan Istighosah dengan Doa
Meskipun keduanya sama-sama memohon kepada Allah, istighosah lebih spesifik pada permohonan pertolongan saat situasi darurat atau kesulitan yang berat. Doa bisa dipanjatkan kapan saja dan untuk berbagai hal, baik dalam keadaan senang maupun susah. Fokus istighosah adalah membangun kekuatan spiritual kolektif, di mana keyakinan bahwa doa yang dipanjatkan oleh banyak orang secara bersama-sama memiliki kekuatan yang lebih besar.

Istighosah biasanya terdiri dari serangkaian wirid (bacaan zikir), seperti istighfar (memohon ampun), shalawat, dan tasbih, yang kemudian ditutup dengan doa bersama.
Sejarah dan Perkembangan Istighosah di Indonesia
Praktik istighosah memiliki akar yang kuat dalam ajaran Islam, yang didasarkan pada ayat-ayat Al-Qur'an dan hadis Nabi Muhammad SAW. Salah satu ayat yang sering menjadi landasan adalah QS. Al-Baqarah ayat 153
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اسْتَعِيْنُوْا بِالصَّبْرِ وَالصَّلٰوةِۗ اِنَّ اللّٰهَ مَعَ الصّٰبِرِيْنَ ١٥٣
Artinya: "Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan salat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar."
Ayat ini mengisyaratkan bahwa salat (dan ibadah lainnya) bisa menjadi sarana untuk memohon pertolongan.
Namun, istighosah dalam bentuknya yang populer seperti saat ini, terutama di Indonesia, memiliki sejarah yang lebih spesifik. Tradisi ini mulai berkembang pesat di kalangan Nahdlatul Ulama (NU) sebagai respons terhadap keadaan di Indonesia.

Pada masa awal kemerdekaan Indonesia, istighosah menjadi sarana untuk mempererat persatuan umat Islam dan memohon keselamatan dari berbagai tantangan, termasuk ancaman disintegrasi bangsa. Tokoh-tokoh ulama besar NU seperti K.H. Abdul Wahab Chasbullah dan K.H. Hasyim Asy'ari dikenal sering mengadakan kegiatan istighosah untuk mendoakan keselamatan negara.
Salah satu peristiwa penting yang menandai sejarah istighosah di Indonesia adalah Istighosah Kubro (Istighosah Akbar) yang diselenggarakan oleh NU. Istighosah Kubro pertama kali diadakan pada tahun 1998 di Tegal, Jawa Tengah, yang dihadiri oleh jutaan umat. Acara ini menjadi simbol perlawanan spiritual terhadap krisis moneter dan ketidakstabilan politik yang melanda Indonesia saat itu.
Sejak saat itu, istighosah menjadi kegiatan rutin di banyak pesantren, masjid, dan lembaga pendidikan Islam di Indonesia. Selain untuk mendoakan keselamatan, istighosah juga sering diadakan untuk:
- Mendoakan kesuksesan siswa dalam ujian.
- Memohon kesembuhan bagi yang sakit.
- Mendoakan arwah para leluhur.
- Memperingati hari besar Islam.
Makna Spiritual Istighosah
Selain menjadi media untuk memohon pertolongan, istighosah juga memiliki makna spiritual yang mendalam. Kegiatan ini dapat:
Memperkuat Keimanan: Dengan berzikir dan berdoa bersama, iman seseorang akan semakin kuat dan yakin bahwa hanya Allah-lah satu-satunya tempat memohon pertolongan.
Membangun Kebersamaan: Istighosah menciptakan rasa solidaritas dan persaudaraan di antara jamaah. Mereka merasa tidak sendirian dalam menghadapi kesulitan karena ada banyak orang lain yang juga berdoa untuk tujuan yang sama.
Membersihkan Hati: Melalui istighfar dan shalawat, istighosah membantu membersihkan hati dari dosa-dosa dan menenangkan jiwa yang sedang gelisah.
Secara keseluruhan, istighosah bukan hanya sekadar ritual keagamaan, melainkan juga sebuah tradisi spiritual yang sarat akan makna dan sejarah. Di Indonesia, istighosah telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan beragama, menjadi salah satu cara umat Islam untuk menghadapi tantangan hidup dengan ketenangan hati dan keyakinan kepada pertolongan Allah SWT.An